HDLC
( High level Data Link Control ) adalah protokol untuk digunakan
dengan WAN ( Wide Area Networks ) yang secara luas dapat mengatasi
kerugian – kerugian yang ada pada protokol – protokol yang berorientasi
karaktek seperti Bi-Synch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara
half-duplex ( pengiriman isyarat dua arah tetapi tidak dalam waktu yang
bersamaan ) dan penggunaan karaktek DLE untuk mendapatkan transparansi
pesan.
Dua protokol utama dalam HDLC adalah LAPB untuk
sambungan ke titik – titik dan RNM untuk sambungan ke banyak titik.
Protokol ini bersifat reliable yang di dalamnya memiliki kemampuan
error detection dan error correction serta menjamin bahwa data yang diterima akan sama urutannya dengan ketika dikirimkan.
HDLC adalah protokol full-duplex ( pengiriman isyarat
dua arah pada waktu yang bersamaan ) dengan menggunakan dua kanal yang
tidak saling bergantung dan pengiriman sinkron meskipun dapat juga
digunakan dalam mode half-duplex.
Pada saat pesan – pesan biner murni, misalnya karakter tak terpisah, dikirimkan lewat satu kanal, acknowledgement dapat dikirimkan lewat kanal yang lain dengan arah berlawanan. Stasiun pengirim akan mengirimkan serangkaian blok data secara kontinu dan hanya berhenti jika menerima pemberitahuan bahwa ada blok yang mengandung kesalahan. Pada saat isyarat NAK diterima beberapa blok lain setelah blok yang berisi kesalahan sudah terkirimkan. Blok – blok yang dikirimkan harus diberi nomor sehingga dapat diidentifikasi secara terpisah, setiap blok harus disimpan pada pengirim untuk selang waktu yang diperlukan untuk sebuah pemberitahuan kesalahan yang diterima.
Gambar 1 Operasi HDLC pada sambungan titik–ke–titik ( a ),
dan polled network ( b )
Gambar 2 Protokol HDLC terhadap Model OSI
Struktur Bingkai
Gambar 3 menunjukkan struktur bingkai HDLC; bendera awal, medan
alamat, dan medan kontrol disebut header. Bingkai yang dikirim dapat
berupa bingkai supervisor ( supervisor frame ) atau data pesan.
Bingkai supervisor digunakan untuk konfirmasi penerimaan bingkai
informasi secara benar, kondisi siap dan sibuk dan untuk melaporkan
urutan bingkai yang berisi kesalahan.
Bendera Mulai dan Berhenti
Awal dan akhir pesan ditandai dengan bendera mulai dan berhenti yang
berisi sejumlah bit dengan pola 01111110. Bendera mulai juga digunakan
untuk menentukan sinkronikasasi detak penerima dengan detak pengirim.
Semua stasiun sekunder yang aktif akan mencari bendera ini sehingga
mereka dapat melakukan sinkronisasi yang diinginkan. Untuk
mempertahankan transparansi medan informasi, deretan bit ini tidak
boleh muncul dalam medan informasi; jika harus ada maka pengirim akan
menyisipkan sebuah 0 setelah 1 yang kelima ( disebut bit stuffing ).
Jika penerima mendeteksi 5 buah 1 secara berturutan diikuti dengan 0,
penerima akan mengubah 0 menjadi 1 untuk mendapatkan datanya yang
asli.
Medan Alamat
Medan alamat 8 bit ( kadang-kadang 16 bit ) menunjukkan alamat
stasiun kedua yang dituju; hal ini tidak diperlukan pada sambungan
titik-ke-titik, meskipun sering ditambahkan. Pada saat stasiun primer
mengirim ke jaringan, medan alamat akan mengidentifikasikan stasiun
primer yang diinginkan. Jika pengiriman data ke arah sebaliknya, medan
alamat menunjukkan stasiun sekunder ke stasiun primer. Stasiun primer
tidak mempunyai alamat.
Medan Kendali
Medan kendali 8 bit ( kadang 16 bit ), yang menunjukkan fungsi
bingkai berada pada salah satu dari tiga format bingkai; supervisori,
informasi dan tak bernomor. Bit 0 menunjukkan bahwa bingkai berupa
bingkai informasi atau bingkai perintah/ tanggapan (command/ response
frame). Ada dua macam bingkai perintah / tanggapan, yaitu bingkai
supervisor dan bingkai tak bernomor. Bingkai supervisor digunakan
untuk mengawali dan mengendalikan pengiriman informasi dan bingkai tak
bernomor digunakan untuk mengatur mode operasi dan
menginisialisasikan semua stasiun. Pada ketiga jenis bingkai ini bit
P/F (poll/final) digunakan untuk mengindentifikasikan apakah (a)
bingkai berasal dari stasiun primer ke stasiun sekunder, P/F = 1, atau
(b) bingkai berasal dari stasiun sekunder ke stasiun primer, P/F = 0,
tetapi bit P/F akan selalu diset 0 untuk bingkai tanggapan yang
terakhir.
Bingkai Informasi
Bingkai informasi digunakan untuk mengirimkan informasi dan mempunyai
bit 0 yang di set 0. N(s) dan N(r) adalah urutan hitungan pengiriman
dan penerimaan (0 sampai 7), dan akan disimpan oleh setiap stasiun
untuk setiap bingkai informasi yang dikirimkan atau diterima oleh
stasiun tersebut. Dalam polled network setiap stasiun sekunder
mempunyai pencacah N(s) / N(r) tersendiri sedangkan stasiun primer
mempunyai pencacah yang terpisah untuk setiap stasiun sekunder. Urutan
pencacah yang diterima akan memberitahukan stasiun – stasiun lain
bahwa sederetan bingkai akan diterima, sehingga akan memberikan
acknowledgement bahwa sejumlah bingkai telah diterima tanpa kesalahan.
P / F adalah bit poll/ final yang digunakan olehe stasiun primer –
jika diset 1 – untuk meminta tanggapan dari stasiun sekunder, yaitu
bertindak sebagai poll. Stasiun sekunder biasanya menggunakan bit P / F
yang diset 1 untuk menunjukkan bingkai terakhir dari sederetan
bingkai yang dikirimkan. Bit-bit P / F selalu dipertukarkan antara
stasiun primer dan sekunder. Panjang medan informasi biasanya
kelipatan delapan bit.
Bingkai perintah / tanggapan digunakan untuk mengendalikan pengiriman
data pada jalur. Perintah hanya berasal dari stasiun primer dan
tanggapan hanya berasal dari stasiun sekunder.
Bingkai supervisor digunakan untuk pengendalian aliran dan kesalahan
yang akan mengkonfirmasikan penerimaan bingkai informasi,
mengakibatkan isyarat siap atau sibuk, dan melaporkan kesalahan. Jika
bit 0 diset 1 menunjukkan bahwa bingkai adalah bingkai perintah /
tanggapan, dan jika bit 1 diset 0 menunjukkan bingkai supervisor.
Medan informasi tidak muncul.
Bit P / F berfungsi sama seperti di dalam bingkai informasi, yaitu
akan bertindak sebagai poll jika diset 1 oleh stasiun primer dan
sebagai penunjuk akhir pesan jika diset 1 oleh stasiun sekunder. Bit
5, 6, dan 7 berisi N(r) yang memungkinkan stasiun penerima untuk
meng-acknowledge penerimaan yang benar atas sejumlah bingkai.
Bingkai tak bernomor menyediakan 5 bit; yang disebut sebagai modifier (M), yang digunakan untuk mempersiapkan perintah – perintah dan tanggapan – tanggapan tambahan.
Medan Informasi
Pada HDLC medan informasi dapat mempunyai panjang sembarang tetapi
pada SDLC harus mempunyai panjang yang merupakan kelipatan 8. Pada
setiap byte, bit signifikan terkecil dikirimkan terlebih dahulu. Isi
medan informasi akan diperlakukan sebagai data biner meskipun mungkin
berisi karakter ASCII.
Bingkai pemeriksa urutan dengan panjang 16 bit akan memeriksa data
yang diterima untuk mencari kesalahan dengan menggunakan cyclic
redundancy check (CRC) 16 bit berdasar rekomendasi ITU-T V41. CRC
digunakan untuk membangkitkan suku banyak X16 + X12 x + X5
+ 1. Karakter pemeriksa blok akan dihitung dari medan alamat, kendali
dan informasi untuk membentuk pemeriksa urutan bingkai. Jika bingkai
yang diterima bebas dari kesalahan, pencacah penerima N(r) ditambah
dengan 1.
Sumber
Sumber
terimakasih ilmunya kak herlian :)
BalasHapus