ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah adalah protokol jaringan yang
berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data
+ 5 byte header). Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari
packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM
mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. ATM memungkinkan
komunikasi antara perangkat yang beroperasi pada kecepatan yang berbeda.
Tidak seperti packet switching, ATM dirancang untuk kinerja tinggi pada
jaringan multimedia.
KARAKTERISTIK ATM
* · Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada
ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link
dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error
control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak
dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource
dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang
menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet
loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
* · ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum
informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup
logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource
diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari
terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai,
maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan
menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk
menjamin packet loss yang seminim mungkin.
* · Pengurangan fungsi header
Untuk
menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya
memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah
untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier
=VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing
yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan
multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda
melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi
lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait
dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka
implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana
dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai
2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing
delay yang rendah.
* · Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal
ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching
node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer
tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah,
hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.
TERMINOLOGI SEL (CELL)
Pengertian
sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan panjang
yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label pada ATM
layer.
Berikut adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T I.321
* Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan
oleh physical layer untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas
(boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke kapasitas payload
yang ada dari sistem transmisi yang digunakan
* Valid Cell
(physical layer), suatu cell yang mana bagian headernya tidak memiliki
error atau belum dimodifikasi oleh proses verifikasi Header Error
Control (HEC)
* Assigned Cell (ATM layer), cell yang menyediakan suatu service ke satu aplikasi dengan menggunakan ATM layer service.
* Unassigned Cell (ATM layer), merupakan ATM layer cell yang bukan assign cell.
Hanya
assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan dari physical
layer ke ATM layer, sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi
yang terkait dengan ATM layer atau layer yang lebih tinggi lagi dan cell
ini hanya akan diprosesoleh physical layer saja.
atm layer
ATM
layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik
yang independent terhadap media fisik yang digunakan. ATM layer
melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
v Cell
multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual
Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing
menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell
demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell
flow individual ke VP dan VC terkait.
v Translasi VPI dan VCI.
Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node.
Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan
ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC
switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan
VCI yang baru.
v Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi
ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah
kirim, pada field informasi yang telah diterima ditambahkan ATM cell
header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header
dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access
Point) identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan
memisahkan cell header, dan hanya filed informasi saja yang diteruskan.
v
Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI
(User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol
dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan
untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC
ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
TEKNOLOGI ATM
Pada
jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap
yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5
byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik
suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket.
Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.
ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM
adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan
kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay
transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas
dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
A. ATM Devices
Jaringan
ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung
jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan
bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain,
kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan
dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan.
ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM
endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN
switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM
yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
B. ATM Network Interfaces
Jaringan
ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface
Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni
UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface).
UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch
sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada
apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan
dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi
menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan
ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di
dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM
switch dalam organisasi publik yang sama.
Disamping itu terdapat
spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI),
dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan
yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM
untuk jaringan public dan private.
FORMAT HEADER SEL ATM
Terdapat
dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan
untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan
Private ATM. NNI header yang digunakan untuk komunikasi antar ATM
switch. Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format
header sel UNI, dan format header sel NNI.
ATM Cell Header Fields
Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI maupun UNI
v Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan
fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang
menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan
diatur ke nilai default-nya 0 (biner 0000).
v Virtual Path Identifier (VPI)
Berhubungan
dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari
sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Virtual Channel Identifier (VCI)
Berhubungan
dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari
sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Payload Type (PT)
Bit
pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau
kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika
kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 =
tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel
tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
v Cell Loss Priority (CLP)
Menunjukkan
apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika
bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus
dibuang dan sebaliknya
v Header Error Control (HEC)
Menghitung
checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi
kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan
sel daripada membuangnya.
Sumber
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar