Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah
protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide
area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang
berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun
1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada
protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung
pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini
lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara
dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini
juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP
didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.
II. Point-to-Point versus point-to-multipoint
Pada point to point, frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst.
Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada
penghalang di antaranya). Boleh ada penghalang di antaranya tetapi
tidak boleh masuk dalam area Jari-jari pertama Fresnel Zone (Fresnel
Zone 1).
Daya yang digunakan juga harus di sesuaikan, harus ada cadangan power
jika terjadi hujan dan redaman atmosfer. Cadangan power untuk
mengantisipasi redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg
dibutuhkan antara 2 titik dengan jarak tertentu disebut Link Budget.
Software perhitungan link budget dapat didownload.
Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-beda.
Disesuaikan dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya digunakan
untuk jaringan backbone/trunk atau jaringan akses berkecepatan tinggi.
Sedangkan dalam point-to-multipoint secara garis besar, frekuensi dan
perhitungan power hampir sama dengan point-to-point. Hanya saja
jaringan point-to-multipoint ada yang mampu membentuk jaringan yang
baik walaupun diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line Of Sight).
Teknologi yang digunakan adalah OFDM (orthogonal Frequency Division
Multiplexing). Memanfaatkan penghalang/obstacle sebagai media pemantul
sinyal OFDM yang mempunyai banyak carrier (multi-carrier) sampai ke
tujuan. sehingga sinyal yg datang dari berbagai arah pantulan sampai di
sisi penerima dibuat saling memperkuat. Jika jarak antar antena tidak
ada penghalang maka jangkauannya akan lebih jauh.