Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International
Standar Organization (ISO), yaitu badan yang menyediakan kerangka logika
terstruktur tentang bagaimana proses komunikasi data berinteraksi
melalui jaringan. OSI layer merupakan konsep dasar pada suatu jaringan
komputer, yangdibuat untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol
komunikasi data. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu
desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan
dengan aliran komunikasi data. Standarisasi masalah jaringan tidak
hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan
dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI
(American National Standard Institute), NCITS (National Committee for
Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga
asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan
vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
OSI Layer mendukung komunikasi antar komputer yang berbeda platform.
Sebelum adanya OSI, setiap perusahaan komputer seperti IBM dan DEC
mempunyai arsitektur masing-masing sehingga produk yang dihasilkan
mereka tidak bisa saling inter-operasi.
OSI memiliki 7 layer, yang mana setiap layernya mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, yaitu application layer, presentation layer, session
layer, transport layer, network layer, datalink layer, dan apllication
layer. Secara garis besar layer-layer OSI dibagi menjadi dua bagian,
yaitu upper layer (aplikasi, presentasi, dan sesi) dan lower layer
(transport, network, data link dan fisik). Setiap layernya bersifat
self-contained yang artinya fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat
di implementasikan secara independent, maksudnya pembaruan fungsi suatu
layer tidak akan mempengaruhi layer lainnya, namun setiap fungsinya
spesifik dan mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan
layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya.
Banyak kelebihan dari model OSI ini, diantaranya karena protocol lebih
mudah diatur dan dipantau, layer yang dibawahnya mudah diubah tanpa
mempengaruhi layer yang di atas, dan upper layer dapat menggunakan
fungsi-fungsi yang telah didefinisikan oleh lower layer, oleh karena
kejelasan fungsi dari masing-masing layer itulah model OSI layer kini
banyak digunakan.
Dari kelebihan yang ada, terdapat pula kekurangan pada model OSI layer
ini, yaitu layering juga dapat menambah kompleksitas proses, karena
masing-masing layer harus mengerjakan fungsinya masingmasing dan
memiliki kemampuan proses yang berlainan. Proses pembungkusan yang
dilakukan untuk fungsi information hiding kurang efisien, karena setelah
sampai ke host tujuan, pembungkus yang digunakan untuk menyembunyikan
informasi tadi dibuang satu persatu.
Di dalam setiap layer terdapat beberapa protokol. Protokol berfungsi
sebagai aturan dalam pengiriman (pelewatan) data dalam layer. Berikut
adalah contoh-cobtoh protokol yang umum pada setiap layer (tidak
termasuk sub-protocol) :Layer Aplikasi
- HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web .
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
- DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP.
- FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
- MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
- NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
- POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server.
- SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows.
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran mail.
- SNMP (Simple Network Management Protocol), protokol untuk manajemen jaringan.
- Telnet, protokol untuk akses dari jarak jauh.
- TFTP (Trivial FTP), protokol untuk transfer file.
- NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
- RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
- SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
- TCP (Transmission Control Protocol), protokol untuk pertukaran data berorientasi (connection oriented).
- UDP (User Datagram Protocol), protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless).
- IP (Internet Protocol), protokol untuk menetapkan routing.
- RIP (Routing Information Protocol), protokol untuk memilih routing.
- ARP (Address Resolution Protocol), protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
- RARP (Reverse ARP), protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware (pembalik ARP).
- PPP (Point to Point Protocol), protokol untuk point ke point. Protokol ini dipakai pada sub-layer
- LLC (Logical Link Control).
- SLIP (Serial Line Internet Protocol), protokol dengan menggunakan sambungan serial. Protokol ini dipakai pada sub-layer MAC (Media Access Control).
- Electrical/Optical, Mechanical, Functional, dan Procedural protocol.
Secara garis besar, fungsi masing-masing layer adalah sebagai berikut :
Physical Layer
- Memindahkan bit antar devices.
- Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
- Merepresentasikan bit.
- Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural, dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
Intinya layer ini berurusan dengan hardware.Datalink Layer
- Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame.
- Menerima perangkat medua berupa MAC Addressing.
- Deteksi error dan recovery error.
- Menyediakan transmisi phisik dari data.
- Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control.
- Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC).
- Menterjemahkan dari layer network di atasnya ke bit-bit layer fisik di bawahnya.
- Melakukan format pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame).
- Menambahkan header yang terdiri dari alamat HW sources & destination (semacam informasi kontrol).
- Mengidentifikasi peralatan pada network.
- Membentuk enkapsulasi yang membungkus data asli.
- Enkapsulasi akan dilepas setelah paket diterima oleh layer di bawahnya.
- Enkapsulasi akan berlanjut di hop lain hingga paket sampai ke tujuan.
- Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman.
- Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal.
- Paket diterima oleh interface router.
- Router akan mencek alamat IP tujuan.
- Melakukan routing tabel.
- Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembing) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
- Menyediakan layanan transportasi data ujung ke ujung.
- Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork.
- Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing.
- Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan.
- Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya.
- Kontrol dialog antar peralatan / node.
- Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex).
- Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan.
- Bagaimana data dipresentasikan.
- Menyajikan data.
- Layanan Penterjemah.
- Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan dilayer aplikasi.
- Interface antara jaringan dan SW aplikasi.
- Mengkomunikasikan service ke aplikasi.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar