IPSec merupakan singkatan dari IP security. IPSec merupakan suatu protokol yang digunakan untuk
melakukan pertukaran paket pada layer IP secara aman. IPSec menyediakan dua
jenis mode enkripsi, yaitu mode transport dan mode tunnel. Mode transport akan
mengkripsi bagian data (payload)
masing-masing paket tanpa mengubah header
paket tersebut. Algoritma yang digunakan untuk mengenkripsi data adalah
algoritma kriptografi simetris. IPSec mode ini menggunakan sub-protokol yang
disebut sebagai encapsulated security
payload (ESP).
Pada mode tunnel, data dan header paket yang akan dikirim dilakukan komputasi menggunakan teknik
checksum kriptografi dan mengubah
bagian header paket IP menggunakan
fungsi hasing yang aman. Paket ini
akan ditambahkan header baru yang
mengandung nilai hash agar informasi
yang ada pada paket biasa diautentikasi di bagian penerima. Mode ini seolah-olah
membuat “terowongan” khusus pada jaringan publik yang hanya dapat diakses oleh
orang-orang tertentu. Contoh diagram penggunaan IPSec untuk menghasikan
komunikasi yang aman menggunakan jaringan publik ditunjukkan pada gambar.
Contoh implementasi IPSec
Pada contoh di atas jaringan privat jaringan #1 menggunakan
IP privat, begitu juga dengan jaringan privat #2. Sedangkan kedua gateway menggunakan IP publik yang bisa
diakses dari mana saja. Untuk dapat melakukan perintah ping dari jaringan internal #1 ke jaringan internal #2, ada beberapa
tahapan yang harus dilalui. Pertama,
setiap paket yang akan dikirim ke IP 192.168.2.1 harus dibungkus ke dalam paket
lain sehingga header IP yang muncul
adalah IP A.B.C.D. Kemudian paket ini akan dikirim ke IP W.X.Y.Z melalui gateway dengan header IP yang menyatakan seolah-olah paket berasal dari IP
A.B.C.D. Proses ini disebut sebagai proses enkapsulasi paket.
Kedua, gateway harus mengetahui
jalan untuk mencapai IP 192.168.2.1. dengan kata lain, gateway harus mengarahkan paket ke IP 192.168.2.1. Ketiga, paket yang tiba di IP W.X.Y.Z
harus di ekstraksi (unencapsulated)
sehingga diperoleh paket yang sebenarnya dan dikirim ke alamat IP 192.168.2.1.
Proses seperti ini membuat jalur khusus (“terowongan”)
antara dua jaringan. Dua ujung jalur ini berada di alamat IP A.B.C.D dan
W.X.Y.Z. Jalur ini harus diberikan aturan yang mengizinkan alamat IP mana saja
yang boleh melalui “terowongan” ini. Apabila koneksi telah terbentuk, perintah ping
192.168.2.1 yang dilakukan di komputer dengan IP
192.168.1.1 akan mendapat balasan (reply).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar