>

Rabu, 18 Juli 2012

Routing Information Protocol (RIP)

Pendahuluan
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2. Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protocol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya).


Sejarah
Algoritma routing yang digunakan dalam RIP adalah algoritma Bellman_Ford, pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada tahun 1968, sebagai awal dari algoritma routing ARPANET.
Versi paling awal protokol khusus yang menjadi RIP adalah Gateway Information Protocol, sebagai bagian dari PARC Universal Packet internetworking protocol suite, yang dikembangkan di Xerox Parc. Sebuah versi yang bernama Routing Information Protocol, adalah bagian dari Xerox Network Services.
Versi dari RIP yang mendukung Internet Protocol (IP) kemudian dimasukkan dalam Berkeley Software Distribution (BSD) dari sistem operasi Unix. Ini dikenal sebagai daemon routed. Berbagai vendor lainnya membuat protokol routing yang diimplementasikan sendiri. Akhirnya, RFC 1058 menyatukan berbagai implementasi di bawah satu standar.

Detail
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector, dimana RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote , tetapi RIP secara default memiliki sejumah nilai jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15 yang berarti 16 dianggab tidak terjangkau (unreachable).
RIP mengimplementasikan split horizon, rute holddown keracunan dan mekanisme untuk mencegah informasi routing yang tidak benar dari yang disebarkan. Ini adalah beberapa fitur stabilitas RIP.
Dalam kebanyakan lingkungan jaringan saat ini, RIP bukanlah pilihan yang lebih disukai untuk routing dan miskin skalabilitas dibandingkan dengan EIGRP, OSPF, atau IS-IS. RIP menggunakan UDP port 520 untuk update route.
Versi
Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.
RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnet mask yang sama.
RIP versi 2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirimkan informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route (classless routing).
RIPng
RIPng (RIP Next Generation) adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
* Dukungan dari jaringan IPv6.
* RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router pada saat itu, menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
* RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute, sedangkan RIPng tidak.
* RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .

Batasan
* Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
* Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP.
* Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
* RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar